Chromebook kian populer di dunia pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan merambah ke sektor swasta. Harga yang terjangkau dan kemudahan penggunaan menjadi daya tarik utama, sehingga banyak mahasiswa tergoda untuk memilihnya ketimbang Mac atau Windows. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu dicermati sebelum mantap menjadikan Chromebook sebagai teman studi.
Tren Chromebook di Kalangan Mahasiswa
Chromebook berada di titik yang pas antara kualitas dan harga. Perangkat ini jauh lebih murah dibanding Mac atau sistem Windows, dan untuk kebutuhan dasar, performanya tidak kalah jauh. Kecepatan booting yang instan, keamanan mumpuni, serta integrasi erat dengan ekosistem Google menjadi nilai plus. Jika Anda sudah terbiasa memakai Google Docs, Gmail, dan layanan Google lainnya, Chromebook adalah pilihan yang logis. Untuk riset, menulis makalah, dan streaming, Chromebook lebih dari cukup, apalagi kesederhanaannya bisa meminimalisir distraksi dan masalah teknis.
Batasan Chromebook yang Perlu Diketahui
Meski demikian, perlu diingat bahwa Chromebook berbeda secara fundamental dengan perangkat macOS atau Windows. Jika program studi Anda mewajibkan perangkat lunak khusus Windows atau macOS, Anda tidak akan bisa menjalankannya di Chromebook. Contohnya, perangkat lunak CAD, pengeditan video, atau analisis data, kemungkinan besar tidak punya versi asli untuk Chrome OS.
Chromebook model baru, terutama seri Chromebook Plus, bisa menjalankan aplikasi Android melalui emulasi, dan aplikasi Linux secara native dalam sebuah container. Jadi, jika ada versi Android atau Linux dari perangkat lunak yang dibutuhkan, mungkin saja bisa jalan. Namun, kompatibilitas dan performa tidak selalu terjamin.
Perlukah Laptop Konvensional?
Sebelum membeli, tanyakan dulu kepada dosen atau departemen Anda mengenai perangkat lunak apa saja yang akan dibutuhkan. Jika jawabannya mencakup Adobe Creative Cloud, AutoCAD, atau perangkat khusus Windows, laptop tradisional mungkin pilihan yang lebih baik.
Namun, jika beban kerja Anda didominasi aktivitas berbasis web—seperti Google Docs, riset daring, atau panggilan Zoom—maka Chromebook bisa jadi jodoh yang pas. Kuncinya adalah mengetahui kebutuhan perkuliahan Anda dari jauh-jauh hari. Meskipun kini banyak perangkat lunak populer punya versi web, fitur-fiturnya tidak selengkap versi desktop, meskipun namanya sama. Jadi, jangan terlalu berharap pada versi web untuk melakukan semua hal yang bisa dilakukan versi desktop penuh. Selain itu, jika Anda mengandalkan perangkat lunak yang butuh koneksi internet, Wi-Fi kampus yang sering lemot bisa jadi masalah.
Chrome OS: Memang Tidak Untuk Semua Orang
Dulu, Chromebook hanya seperti komputer yang menjalankan peramban Chrome. Kini, Chrome OS sudah jauh berkembang, sejajar dengan sistem operasi populer lainnya. Anda bisa mengunduh dan memasang perangkat lunak, serta menggunakannya seperti laptop biasa tanpa selalu bergantung pada internet.
Meski begitu, Chrome OS masih cukup ‘pilih-pilih’ soal apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Lebih parahnya lagi, Google bisa kapan saja memutuskan untuk menghapus fitur yang mungkin Anda andalkan. Jadi, jika sebuah fitur bukan layanan inti Google, dan Anda membutuhkannya sepanjang masa studi, mungkin tidak ada salahnya mempertimbangkan ulang Chromebook.
Biaya Tersembunyi dan Perangkap Lain
Selain penggunaan utama, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan jika Anda berniat membeli Chromebook:
- Penyimpanan Internal Terbatas: Chromebook umumnya punya penyimpanan yang minim. Model Chromebook Plus minimal 128GB, tapi model non-Plus bisa lebih kecil. Untungnya, banyak yang dilengkapi slot kartu SD untuk menambah penyimpanan, tapi kartu SD tidak selalu paling andal. Jadi, Anda tetap akan bergantung pada penyimpanan online.
- Ketergantungan Koneksi: Meskipun Chromebook cukup bisa dipakai offline, banyak aplikasi tetap butuh koneksi internet atau sesekali akan menolak berfungsi sebelum Anda tersambung kembali untuk me-refresh kredensial.
- Masa Kedaluwarsa Pembaruan: Chromebook punya tanggal kedaluwarsa yang disebut AUE (Auto Update Expiration). Chromebook baru mendapat pembaruan selama 10 tahun, tapi perlu diingat, perhitungan ini dimulai dari tanggal pembuatan laptop, bukan tanggal pembelian. Sebelum membeli, cek AUE model tersebut dan pastikan cukup untuk menopang masa studi Anda.
- Kompatibilitas Periferal: Chromebook mungkin tidak kompatibel dengan semua periferal, seperti printer, yang membutuhkan driver khusus Windows atau macOS.
Cocokkah Chromebook untuk Anda?
Setelah mempertimbangkan semua hal di atas, mari kita tinjau faktor-faktor kunci yang menandakan Chromebook cocok untuk Anda:
- Anda lebih sering menggunakan aplikasi web dan layanan cloud.
- Perangkat lunak kuliah Anda berbasis peramban atau kompatibel dengan Android/Linux.
- Anda mengutamakan daya tahan baterai, portabilitas, dan kesederhanaan ketimbang performa tinggi.
- Anda nyaman hidup di ekosistem Google.
- Anda sudah mengecek tanggal AUE.
Jika semua poin di atas bisa Anda centang, maka saatnya mencari Chromebook terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Sumber: howtogeek.com