Skip to content

Tencent: Pendapatan Kuartal II Naik 15% Berkat Game dan AI

JAKARTA – Raksasa teknologi asal Tiongkok, Tencent, berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 15% pada kuartal kedua 2025. Performa kinclong ini didorong oleh sektor game yang menggila serta investasi masif di bidang kecerdasan buatan (AI). Angka ini menunjukkan bagaimana adaptasi terhadap teknologi baru dan kekuatan inti bisnis menjadi kunci sukses di tengah persaingan pasar yang sengit.

Performa Keuangan yang Mengesankan:

  • Pendapatan: Tercatat 184,504 miliar yuan Tiongkok (sekitar $25,7 miliar), melesat jauh dibandingkan 161,117 miliar yuan pada periode yang sama tahun lalu. Angka ini membuktikan bahwa strategi bisnis Tencent cukup jitu.
  • Laba Operasi: Mampu mencapai 63,052 miliar yuan, meningkat dari 57,313 miliar yuan di tahun sebelumnya. Keuntungan yang semakin tebal ini mengindikasikan efisiensi operasional perusahaan.

Game Jadi Tulang Punggung Utama:

Sektor game masih menjadi primadona bagi Tencent, membuktikan bahwa industri hiburan digital ini punya potensi yang luar biasa.

  • Game Domestik: Pendapatan dari game di Tiongkok melonjak 17% secara tahunan, mencapai 40,4 miliar yuan. Angka ini disokong oleh rilis game baru seperti “Delta Force” yang langsung jadi buah bibir, serta game-game langganan yang tetap hits seperti “Honor of Kings,” “VALORANT,” dan “Peacekeeper Elite.” Judul-judul ini memang punya basis pemain yang militan.
  • Game Internasional: Bisnis game di kancah global juga nggak kalah gacor. Pendapatan mencapai 18,8 miliar yuan, melesat 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendorong utamanya adalah game-game populer seperti “PUBG Mobile” yang punya basis penggemar super besar, serta game baru “Dune: Awakening” yang langsung mencuri perhatian.

AI Dongkrak Pendapatan Lain:

Tencent juga menegaskan bahwa investasi di bidang AI memberikan dampak signifikan, terutama pada sektor layanan iklan dan ekosistem transaksi Weixin.

  • Layanan Pemasaran: Peningkatan AI pada platform periklanan perusahaan dan ekosistem transaksi Weixin berhasil mendongkrak pendapatan layanan pemasaran sebesar 20% pada kuartal ini, mencapai 35,8 miliar yuan. Ini menunjukkan betapa AI bisa jadi game changer dalam strategi monetisasi.

CEO Nyatakan Puas

Ma Huateng, CEO Tencent, menyatakan kepuasannya atas hasil ini. “Selama kuartal kedua 2025, kami berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba operasi non-IFRS dua digit secara tahunan, seiring dengan investasi dan manfaat yang kami peroleh dari pemanfaatan AI,” ujarnya.

Tencent melaporkan bahwa belanja modalnya melesat 119% menjadi 19,1 miliar yuan pada kuartal kedua. Lonjakan ini didorong oleh investasi raksasa teknologi tersebut dalam peningkatan AI untuk periklanan, bisnis game, dan layanan media sosial Weixin. Ini menunjukkan komitmen Tencent dalam mengintegrasikan AI di berbagai lini bisnisnya.

Performa Unit Musik yang Memukau:

Unit musik Tencent juga mencatat hasil di luar ekspektasi pasar.

  • Tencent Music: Menurut Alicia Yap dari Citi, unit musik perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini menunjukkan kinerja yang sangat baik berkat pertumbuhan kuat dari pendapatan musik daring berbasis langganan dan non-langganan. Tencent Music memiliki 124 juta pelanggan musik, sedikit meningkat dari 123 juta pelanggan yang tercatat dalam laporan kuartal pertama Tencent.

Yap menambahkan bahwa untuk paruh kedua tahun ini, Tencent Music “terus mendorong pertumbuhan berkualitas tinggi dalam pendapatan langganan, momentum pertumbuhan dari ekonomi penggemar, konser, dan pendapatan iklan akan mendukung pertumbuhan setahun penuh yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.” Ini menjadi indikasi positif bagi investor.

Fokus pada AI Cloud dan Ekspansi Global:

Seperti perusahaan komputasi awan lainnya, Tencent menaruh fokus yang lebih tinggi pada penjualan perangkat kecerdasan buatan sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan dan membedakan penawarannya dari para pesaingnya.

  • Ekspansi Cloud ke Eropa: Awal musim panas ini, Tencent mengungkapkan bahwa mereka berencana membawa kapabilitas komputasi awan mereka ke Eropa. Langkah ini akan menempatkan mereka dalam persaingan ketat dengan pemain besar AS seperti Amazon, Microsoft, dan Google milik Alphabet, yang secara kolektif menguasai 70% pangsa pasar komputasi awan di Eropa.

Huateng menegaskan kembali visi Tencent dalam rilis laporan keuangan hari Rabu. “Kami berusaha untuk memberikan manfaat AI lebih lanjut kepada konsumen dan perusahaan melalui pemberdayaan lebih banyak kasus penggunaan di dalam Weixin, mendorong penggunaan aplikasi asli AI kami Yuanbao, dan meningkatkan kapabilitas model dasar HunYuan kami,” pungkasnya. Ini menunjukkan ambisi Tencent untuk menjadi pemimpin dalam revolusi AI.

Sumber: CNBC

Tags: