Dunia basis data in-memory kembali dihebohkan dengan kehadiran Redis 8.2 yang kini tersedia secara umum. Versi terbaru ini tidak hanya membawa peningkatan performa yang signifikan, tetapi juga kembali mengusung lisensi Free and Open Source Software (FOSS), meskipun dengan jenis lisensi yang berbeda.
Di sisi lain, Redis 7.2, yang merupakan versi FOSS terakhir dari lisensi lama, akan segera mencapai akhir masa dukungannya. Situasi ini menimbulkan pertanyaan krusial bagi para pengguna: apakah akan beralih ke versi Redis terbaru, ataukah memilih Valkey, proyek fork yang muncul setelah perubahan lisensi Redis sebelumnya?
Transisi Lisensi dan Lahirnya Valkey
Sekitar satu setengah tahun lalu, Redis membuat keputusan kontroversial dengan mengubah lisensinya dari lisensi BSD-3-clause yang permisif menjadi sistem lisensi ganda menggunakan Server Side Public License (SSPL) milik MongoDB. Perubahan ini mulai berlaku sejak Redis versi 7.4. Prediksi banyak pihak, termasuk yang dilaporkan pada saat itu, adalah bahwa banyak distributor Linux akan menghapus Redis dari codebase mereka karena perubahan lisensi ini.
Respons terhadap perubahan lisensi tersebut tidak butuh waktu lama. Hanya beberapa hari setelah pengumuman tersebut, Valkey muncul sebagai proyek fork dari Redis 7.2.4. Perkembangan Valkey cukup pesat, dan pada Juni 2024, dilaporkan bahwa proyek ini semakin mendapatkan momentum. Bahkan, hampir setahun kemudian, proyek baru ini telah merilis versi 8.1 dan para pengembang utamanya tengah merencanakan versi 9. Hal ini menunjukkan dinamika yang cukup “gila” di ekosistem database in-memory.
Redis 8.2: Kembali ke Akar FOSS dengan Lisensi Baru
Kabar baik datang pada bulan Mei lalu, di mana vendor Redis merilis Redis 8 dan kembali mengubah lisensinya. Kali ini, Redis 8.2 menggunakan GNU AGPL, sebuah lisensi yang relatif lebih ketat dibandingkan lisensi BSD mana pun, namun tetap merupakan lisensi Perangkat Lunak Bebas resmi GNU dan telah disetujui oleh Open Source Initiative. Keputusan ini disambut hangat oleh komunitas FOSS, mengakhiri “drama” lisensi yang sempat membuat pusing banyak pihak.
Tidak ada korelasi langsung yang diajukan di sini, tetapi perubahan hati di Redis ini terjadi beberapa bulan setelah pengembang asli Redis, Salvatore Sanfilippo – yang lebih dikenal di kalangan FOSS sebagai antirez – memutuskan untuk kembali ke perusahaan yang ia tinggalkan pada tahun 2020. Begitu kembali, ia langsung tancap gas, dan beberapa bulan kemudian, laporan menyebutkan bahwa Redis telah mengembangkan tipe data vektor yang baru, menunjukkan inovasi yang terus berjalan.
Yang Baru di Redis 8.2
Redis Ltd mengklaim peningkatan performa yang sangat impresif untuk Redis 8.2 yang baru. Klaim ini tentu saja sangat menarik perhatian para developer dan praktisi IT yang butuh kecepatan ngacir. Beberapa poin penting peningkatan performa & efisiensi dibandingkan Redis 8 meliputi:
- Perintah Lebih Cepat: Peningkatan kecepatan hingga 35% untuk berbagai perintah.
- Throughput Lebih Tinggi: Mampu menangani hingga 49% lebih banyak operasi per detik.
- Pengurangan Jejak Memori: Implementasi internal baru untuk penyimpanan kunci dan JSON yang mengurangi jejak memori hingga 67%.
Peningkatan ini jelas menjadi daya tarik utama bagi organisasi yang mengutamakan performa dan efisiensi sumber daya.
Jadi Pilih Mana: Redis Baru atau Valkey?
Bagi organisasi yang masih menggunakan Redis 7.2, mereka dihadapkan pada pilihan jalur migrasi. Ada dua opsi utama:
- Beralih ke Valkey: Pindah ke proyek fork Valkey yang telah menunjukkan momentum positif dan terus berkembang.
- Beralih ke Versi Utama Redis yang Baru: Tetap menggunakan Redis tetapi beralih ke versi utama yang lebih baru, seperti Redis 8.2 yang kini FOSS.
Meskipun Redis 7.4 masih memiliki sekitar enam bulan lagi untuk didukung, dan Redis 7.8 akan bertahan hingga Mei 2027, perlu diingat bahwa versi-versi tersebut belum sepenuhnya FOSS. Untuk banyak pengguna, keputusan mungkin akan sangat tergantung pada apa yang disediakan oleh distribusi Linux pilihan mereka. Sebagai contoh, RHEL 10 kini menyertakan Valkey, sementara Debian 13 yang baru dirilis menawarkan pilihan antara Redis 8.0.2 dan Valkey 8.1.1. Ini menunjukkan bahwa pasar distro Linux juga sedang “galau” dan menawarkan opsi bagi penggunanya.
Pada akhirnya, keputusan antara Redis 8.2 dan Valkey akan bergantung pada prioritas masing-masing organisasi, apakah lebih mengutamakan dukungan langsung dari vendor, adopsi komunitas yang luas, atau fleksibilitas lisensi FOSS yang ketat.
Sumber: The Register