Skip to content

Google Menuntut Pembubaran Platform Phishing Tiongkok di Balik Penipuan Tol AS

Google mengajukan tuntutan hukum terhadap sebuah perusahaan Tiongkok bernama Qihu 360 untuk membongkar platform phishing yang digunakan dalam serangkaian penipuan tol yang menargetkan warga Amerika Serikat. Tuntutan ini, yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida, menuduh Qihu 360 menjalankan infrastruktur yang disusupi yang digunakan untuk mencuri informasi identifikasi pribadi (PII) dari jutaan pengguna, yang kemudian digunakan untuk melakukan penipuan tol.

Menurut dokumen pengadilan, penipu menggunakan data yang dicuri untuk mengautentikasi pengguna ke sistem tol, memungkinkan mereka untuk membayar sejumlah besar uang tanpa benar-benar menggunakan jalan. Penipu ini sering kali menghubungi korban melalui email dan telepon, menipu mereka untuk memberikan informasi pribadi, termasuk nama, alamat, nomor jaminan sosial, dan informasi rekening bank.

Penipuan ini telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi ribuan warga Amerika Serikat. Google telah bekerja sama dengan lembaga penegak hukum AS, termasuk FBI, untuk menyelidiki operasi ini dan mengidentifikasi para pelaku.

Qihu 360 adalah perusahaan keamanan siber Tiongkok yang menyediakan perangkat lunak antivirus dan keamanan lainnya. Namun, Google menduga bahwa Qihu 360 telah menggunakan platformnya untuk tujuan jahat, termasuk menjalankan operasi phishing. Platform Qihu 360 menawarkan layanan seperti pengujian penetrasi dan pemindaian kerentanan, yang dapat disalahgunakan untuk menemukan dan mengeksploitasi kelemahan dalam sistem komputer.

Dalam tuntutannya, Google mengklaim bahwa Qihu 360 mengetahui tentang aktivitas penipuan tol tetapi gagal untuk mengambil tindakan untuk menghentikannya. Google juga menuduh Qihu 360 tidak sepenuhnya mengungkap informasi tentang platformnya dan gagal untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang memadai untuk mencegah penyalahgunaan.

Pengadilan telah memerintahkan Qihu 360 untuk membongkar platform phishingnya dan untuk menghapus semua data yang dicuri yang telah dikumpulkan. Google juga meminta pengadilan untuk menjatuhkan ganti rugi kepada Qihu 360 untuk kerugian yang disebabkan oleh tindakannya.

Kasus ini penting karena menyoroti meningkatnya ancaman keamanan siber yang berasal dari Tiongkok. Penipu Tiongkok telah melakukan berbagai operasi penipuan dan pencurian data, menargetkan warga negara Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Kasus ini juga menyoroti pentingnya kerja sama antara lembaga penegak hukum dan perusahaan teknologi untuk memerangi kejahatan siber.

Selain tuntutan Google, FBI juga telah mengumumkan serangkaian penangkapan terkait dengan penipuan tol. Beberapa tersangka telah ditahan dan didakwa dengan kejahatan penipuan. Penegak hukum masih menyelidiki jaringan kriminal yang bertanggung jawab atas operasi ini dan berupaya untuk memulihkan dana yang dicuri kepada para korban.

Kasus ini merupakan pengingat bagi warga Amerika Serikat untuk berhati-hati terhadap email dan panggilan telepon yang mencurigakan dan untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada siapa pun yang tidak mereka kenal. Penting juga untuk menjaga perangkat lunak dan sistem komputer tetap mutakhir dengan patch keamanan terbaru untuk mencegah pelaku penipuan mengambil keuntungan dari kelemahan yang diketahui.