BEIJING – Tiongkok dilaporkan telah meminta perusahaan-perusahaan di negaranya untuk menahan diri dari penggunaan cip kecerdasan buatan (AI) H20 besutan Nvidia, meskipun raksasa semikonduktor Amerika Serikat (AS) itu baru saja mendapatkan persetujuan untuk melanjutkan pengiriman produk AI yang disesuaikan tersebut. Kabar ini pertama kali dihembuskan oleh Bloomberg, mengutip sumber-sumber yang dekat dengan masalah ini.
Pihak berwenang Tiongkok, menurut laporan tersebut, belakangan ini telah menginstruksikan perusahaan-perusahaan untuk menghindari penggunaan cip dari Nvidia maupun Advanced Micro Devices (AMD) untuk keperluan pemerintah dan keamanan nasional. Perintah ini mencuat setelah Gedung Putih pada hari Senin (Waktu AS) mengonfirmasi bahwa baik Nvidia maupun AMD telah sepakat untuk menyerahkan 15% dari total pendapatan mereka di Tiongkok kepada pemerintah AS.
Latar Belakang Ketegangan Perdagangan Cip AI
Bulan lalu, kedua perusahaan teknologi tersebut menyatakan akan segera melanjutkan pengiriman produk ke Tiongkok setelah pemerintahan AS mulai mewajibkan lisensi ekspor pada awal tahun ini. Baik cip H20 milik Nvidia maupun MI380 dari AMD dirancang khusus untuk mengakali pembatasan cip AI sebelumnya yang diberlakukan terhadap Tiongkok, dilandasi kekhawatiran keamanan nasional AS.
Pada hari Selasa, saham kedua perusahaan tersebut sempat bergejolak sebelum akhirnya ditutup sedikit lebih tinggi. Situasi ini menunjukkan volatilitas pasar yang dipicu oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan antara AS dan Tiongkok.
Respons Gedung Putih dan Keterlibatan Donald Trump

Dalam konferensi pers pada hari Senin, mantan Presiden Donald Trump menyebut cip H20 Nvidia “sudah usang” dan menegaskan tidak akan mengizinkan pengiriman cip Blackwell dengan performa lebih tinggi ke Tiongkok tanpa adanya penurunan kinerja sebesar 30% hingga 50%. Tiongkok sendiri merupakan pasar kunci bagi produsen cip AI seperti Nvidia dan AMD, sehingga pembatasan ini tentu saja memukul bisnis mereka.
Sebelumnya, CEO Nvidia, Jensen Huang, pada awal tahun ini menyatakan bahwa tersingkir dari pasar Tiongkok akan menjadi “kerugian besar” bagi perusahaannya. Ia memperkirakan pasar AI di Tiongkok akan mencapai $50 miliar dalam dua hingga tiga tahun ke depan, menunjukkan betapa pentingnya pasar tersebut bagi pertumbuhan perusahaan.
Sejalan dengan itu, pada akhir pekan lalu, sebuah akun media sosial yang terafiliasi dengan media pemerintah Tiongkok menyebut cip H20 “tidak aman”, menambah kompleksitas situasi. Karoline Leavitt, juru bicara Gedung Putih, pada hari Selasa menyatakan bahwa pemerintahan Trump masih merumuskan detail pajak ekspor 15% atas pendapatan Nvidia dan AMD, dan tidak menutup kemungkinan kesepakatan semacam ini akan diperluas ke perusahaan lain di masa mendatang.
“Saat ini berlaku untuk kedua perusahaan ini. Mungkin bisa diperluas di masa depan ke perusahaan lain,” ujar Leavitt. “Legalitasnya, mekanismenya, masih sedang disempurnakan oleh Departemen Perdagangan, dan saya akan merujuk Anda kepada mereka untuk detail lebih lanjut tentang bagaimana hal itu akan benar-benar diimplementasikan.”
Presiden Donald Trump sendiri mengonfirmasi pada hari Senin bahwa ia telah menegosiasikan kesepakatan dengan Nvidia, di mana pemerintah AS menyetujui lisensi ekspor untuk cip AI H20 yang spesifik untuk Tiongkok, dengan imbalan potongan pendapatan sebesar 15%. Advanced Micro Devices juga mendapatkan lisensi yang disetujui sebagai imbalan atas proporsi penjualan mereka di Tiongkok, sebagaimana dikonfirmasi Gedung Putih.
“Saya berkata, ‘Jika saya akan melakukan itu, saya ingin Anda membayar kami sebagai sebuah negara sesuatu, karena saya memberi Anda izin,'” kata Trump pada hari Senin.
Menanggapi hal tersebut, Nvidia melalui pernyataan resminya pekan ini menyampaikan, “Kami mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah AS untuk partisipasi kami di pasar global.”
Trump menyatakan bahwa lisensi ekspor untuk AMD dan Nvidia adalah kesepakatan yang sudah final. Namun, para pengacara dan ahli yang mengikuti isu perdagangan telah memperingatkan bahwa kesepakatan Trump mungkin rumit karena adanya undang-undang yang mengatur bagaimana pemerintah dapat mengenakan biaya untuk lisensi ekspor. Departemen Perdagangan sendiri belum memberikan komentar terkait permintaan tanggapan.
Nvidia H20: Cip AI yang Diperlambat untuk Pasar Tiongkok
Cip H20 adalah cip Nvidia yang dirancang khusus untuk Tiongkok, sengaja diperlambat untuk mematuhi regulasi ekspor AS. Cip ini merupakan varian dari cip H100 dan H200 yang digunakan di AS, dan diperkenalkan setelah pemerintahan Biden menerapkan kontrol ekspor pada cip kecerdasan buatan pada tahun 2023.
Sebelumnya, pada awal tahun ini, Nvidia menyatakan bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk menjual cip H20 senilai lebih dari $8 miliar dalam satu kuartal, sebelum pemerintahan Trump pada bulan April menyatakan bahwa mereka akan membutuhkan lisensi untuk mengekspor cip tersebut.
Trump sendiri pada bulan Juli telah mengisyaratkan bahwa ia kemungkinan akan menyetujui lisensi ekspor untuk cip tersebut setelah CEO Nvidia, Jensen Huang, mengunjungi Gedung Putih.
Pemerintah AS mengatur cip AI seperti yang dibuat oleh Nvidia karena alasan keamanan nasional, dengan argumen bahwa cip tersebut dapat digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk melampaui kemampuan AS dalam AI, atau dapat digunakan oleh militer Tiongkok atau kelompok-kelompok terkait. Kondisi ini menjadi bukti nyata bahwa persaingan teknologi, khususnya di bidang AI, kini menjadi bagian integral dari strategi keamanan nasional global.
Sumber: CNBC