JAKARTA – Setelah debutnya yang cukup menarik perhatian di tahun 2022, program beta Steam untuk Chromebook dikabarkan bakal segera pensiun dini pada awal tahun 2026. Proyek ini, yang kala itu digadang-gadang sebagai upaya besar ChromeOS dalam merambah dunia gaming, kini harus diakui sudah lama gak ada update berarti.
Ketika pengguna mencoba mencari “Steam” di launcher ChromeOS untuk memulai proses instalasi seperti biasa, kini akan muncul pesan intervensi. Pesan tersebut dengan gamblang menyatakan, “Program beta Steam untuk Chromebook akan berakhir pada 1 Januari 2026. Setelah tanggal tersebut, game yang diinstal sebagai bagian dari program beta tidak akan lagi dapat dimainkan di perangkat Anda. Kami menghargai partisipasi dan kontribusi Anda dalam pembelajaran dari program beta ini, yang akan menginformasikan masa depan gaming Chromebook.”
Pada masanya, inisiatif ini merupakan bagian integral dari dorongan besar ChromeOS untuk menggaet para gamer. Steam hadir sebagai opsi ketiga untuk memainkan game di Chromebook, melengkapi aplikasi Android dan cloud streaming yang sudah ada. Tak lama setelah itu, di penghujung 2022, Google bahkan sempat mengumumkan kehadiran Chromebook khusus gaming.
Program Steam untuk Chromebook sendiri pertama kali diluncurkan dalam fase Alpha pada bulan Maret, sebelum akhirnya naik kelas ke Beta pada bulan November. Peningkatan status ini juga diiringi dengan penurunan persyaratan perangkat keras, kini hanya membutuhkan Intel Core i3 atau AMD Ryzen 3 dengan RAM 8 GB. Namun, untuk pengalaman yang lebih optimal, spesifikasi Intel Core i5 atau Ryzen 5 dengan RAM 16 GB tetap direkomendasikan. Sistem ini menggunakan versi Linux dari game, dengan Google yang secara aktif memelihara daftar judul yang kompatibel, yang saat ini berjumlah 99 game.
Ketika dukungan berakhir pada awal tahun depan, game yang sudah terinstal sebelumnya akan otomatis dihapus dari perangkat. Jika melihat ke belakang, fakta bahwa Steam untuk Chromebook tidak pernah memasuki fase stabil bisa jadi indikator kuat akan nasib proyek ini. Ini semacam sinyal awal kalau proyeknya memang bakal mentok di situ-situ aja.
Meskipun demikian, Google seolah mengisyaratkan bahwa masa depan gaming di Chromebook masih ada. Ini seiring dengan proses migrasi fondasi teknis ChromeOS yang secara bertahap akan dipindahkan ke Android. Dalam konteks ini, aplikasi Android dari Play Store akan selalu tersedia untuk game lokal, di samping layanan streaming yang terus berkembang. Jadi, meskipun Steam mundur, pintu gaming di Chromebook tetap terbuka lewat jalur lain.
Sumber: 9to5Google